Catatan Juang adalah sebuah buku novel karya Bung
Fiersa Besari yang diterbitkan pada tahun 2017. Buku ini menceritakan kisah
perjalanan hidup seorang tokoh bernama kasuarina yang akrab disapa suar dengan
secara tidak sengaja menemukan sebuah catatan lusuh bersampul merah berbentuk
buku bernama “Catatan Juang”. Yang entah mengapa buku tersebut seakan relevan
dengan kegelisahannya yang ia rasakan. Pada awalnya, suar membaca buku tersebut
dengan dalih menemukan identitas sang pemilik. Alih-alih menemukan identas
pemiliknya, ternyata tokoh suar menyadari bahwa setiap lembar catatan buku
tersebut yang ia baca mencerminkan kondisinya saat ini. Seperti “obat kuat”
begitulah kata suar dalam hatinya setiap kali membaca lembar demi lembar.
Dimana tokoh suar tanpa sadar merasakan ketenangan dan menemukan motivasi
ketika membaca buku tersebut dalam menghadapi kenyataan hidup yang tak mudah.
Membaca terkadang membuat kita sedang dibawa ke
dunia sang penulis, seakan pikiran kita ikut menjelajahi isi buku tersebut. Dimana
dalam satu titik, kita juga akan merasakan cakrawala berfikir semakin luas
setelah membaca buku. Dalam hal ini pasti ada setidaknya satu buku yang sedikit
banyak membawa perubahan terhadap cara berfikir diri kita. Bagi suar, mungkin
buku “Catatan Juang” inilah yang telah membawa perubahan besar dalam hidupnya.
Juga mungkin bagi kalian yang telah selesai membaca buku ini. Bung Fiersa
Besari membuat karya “Catatan Juang” dalam bentuk cerita berbingkai. Dimana
kita membaca cerita suar yang didalamnya menceritakan kisah lain mengenai sosok
Juang.
Dalam buku ini pun saya pribadi menemukan sebuah
gagasan Bung Fiersa Besari tentang tumbuh bersama waktu. Gagasan tersebut pada
akhirnya menyadarkan saya tentang hakikat perubahan, bahwasannya perubahan itu
pasti dan pada akhirnya sikap kitalah yang menentukan terhadap suatu perubahan.
Bung bercerita dalam “Catatan Juang” bahwa kita tidak bisa menghindari
perubahan. Semua akan berubah, entah itu ke arah yang lebih baik atau buruk.
Yang perlu kita lakukan adalah beradaptasi.
Tabik !
Philosopach
Dunia takan selalu mengikuti apa mau kita, tapi kita selalu bisa menyesuaikan kemauan kita dengan apa yang dunia sediakan. Akan selalu ada hal baru yang muncul, mau tidak mau, suka tidak suka. –FiersaBesari-
Comments
Post a Comment