MENANTI FAJAR BARU SOSOK PAHLAWAN MUDA INDONESIA
Syahdan, kehadiran agenda Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) punya maksud bagi para
pendiri bangsa agar masyarakat tak melupakan sejarah di Indonesia. Di saat yang sama bahwa
peringatan hari besar nasional juga memiliki pesan-pesan kontekstual bagi
setiap penerus generasi. Begitupun dengan peringatan hari pahlawan yang punya
makna mendalam bagi tonggak perjuangan bangsa di masa lalu dalam mempertahankan
kemerdekaan dari para penjajah yang tak rela tanah jajahannya merdeka begitu
saja. Di masa pandemi Covid-19 peringatan hari pahlawan menemui
momentumnya, karena bangsa Indonesia sesungguhnya saat ini sedang berperang,
namun kali ini kita berperang melawan virus yang tak kasat mata. Mulai dari
NAKES (Tenaga Kesehatan) yang berperang di garda terdepan sampai kepala
keluarga yang berjuang demi dapur agar terus mengepul.
Meski badai
bertiup kencang, api optimisme tidak boleh padam. Winston LS Churchill
mengatakan, “Seorang yang pesimistis melihat kesulitan di setiap kesempatan;
seorang yang optimistis melihat kesempatan di setiap kesulitan. Tahun 2020
adalah awal yang sulit bagi bangsa Indonesia tapi menjadi kesempatan bangkitnya
rakyat kita ke arah Indonesia maju, tak terkecuali para pemudanya. Pandemi Covid-19 telah menjalar secara masif ke seluruh pelosok negeri dimana
Ibukota Jakarta menjadi episentrum penyebarannya. Segala upaya telah dilakukan
oleh pemerintah mulai dari memberlakukan PSBB, Program kartu Pra-Kerja, sampai
paket bantuan stimulus fiskal Rp2,4 juta
kepada pelaku UMKM selama empat bulan.
Dalam
memperingati hari pahlawan yang jatuh hari ini, Selasa (10/11/2020), saya
berharap elemen pemuda bangsa harus bisa mengadopsi semangat persatuan yang
ditujukan para pahlawan pada saat pertempuran sengit di Kota Surabaya. Memori
kolektif akan semangat persatuan tersebut harus terus dilestarikan, tak
terkecuali ketika saat bangsa ini menghadapi pandemi Covid-19. Rasa
persatuan itu hadir ketika pemuda Indonesia mulai menumbuhkan rasa cinta
terhadap tanah airnya. Oleh karena itu generasi muda agar tak hanya mengingat,
tetapi juga menjiwai dan mempraktikkan nilai-nilai kepahlawanan. Nilai-nilai
kepahlawanan ini harus terus ditunjukan kepada generasi muda. Dengan demikian,
mereka diharapkan bisa mengadopsi dan menjadi pahlawan di zamannya.
Kita sebagai
generasi muda masa kini memang tidak ikut serta dalam serangkaian peristiwa kepahlawanan
saat kemerdekaan. Tetapi sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita memberi
makna baru semangat kepahlawanan sesuai perkembangan zaman. Bangsa ini
membutuhkan pahlawan-pahlawan baru untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan
makmur. Apalagi di situasi sulit saat ini negara masih dilanda pandemi dan
resesi ekonomi di saat yang bersamaan. Kalau sudah seperti ini apa yang bisa
kita lakukan ? ada banyak cara bagi pemuda untuk menunjukan sikap kepahlawanan
yang tak melulu dikonversikan kedalam bentuk materi. Karena tenaga, waktu,
pikiran, dan pengetahuan yang kita miliki bisa menggantikannya. Tergantung
konteks masalah yang dihadapi oleh pihak yang sedang membutuhkannya.
Bila konteksnya
menyangkut pandemi kita sebagai pemuda bisa turut membantu dan/atau menghimbau
kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) secara edukatif
lewat media sosial kepada netizen. Apabila menyangkut resesi ekonomi kita bisa
membantu ke sanak saudara ataupun tetangga sekitar rumah yang terdampak pandemi
dengan memberikan sembako atau rezeki kita yang berlebih agar dapur mereka
terus mengepul. Langkah-langkah kepedulian tersebutlah yang apabila
dikolektifkan bersama akan menemukan momentumnya. Akhirnya mendapatkan gelar pahlawan bukan hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang tapi bisa dilakukan para pemuda Indonesia. Karena yang dibutuhkan hanya kepedulian, kemauan,
serta kemampuan untuk berbagi kepada yang terdekat dan siapapun yang terdampak.
Akhir kata,
mungkin hari ini bukan kita yang menjadi korban tetapi kehidupan konsisten
menggilir setiap masa sulit sehingga peduli dapat dimulai dari diri sendiri
dengan langkah-langkah kecil. Hari pahlawan secara ceremonial memang
diperingati setiap tanggal 10 November tapi semangat kepahlawanan harus kita
teladani setiap hari.
Comments
Post a Comment