Syahdan,
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada
hilangnya kesempatan belajar secara efektif bagi anak-anak di daerah 3T
(Terdepan, Terluar, Tertinggal). Kurangnya akses teknologi digital, ketiadaan
gawai, serta kualitas jaringan internet yang buruk dan/atau tidak stabil
mengakibatkan terjadinya learning loss bagi mereka di daerah tersebut
dalam mengakses pembelajaran daring. Survey Save the Children Indonesia
terhadap 2.323 anak pada Juli 2020 menunjukan tujuh dari 10 anak belajar lebih
sedikit selama pandemic dan empat dari 9 anak kesulitan memahami pekerjaan
rumah (PR). Bahkan, 1 persen anak sama sekali tidak belajar. Selain itu pula,
kehilangan kegiatan belajar mengajar secara luring di masa pandemic Covid-19
pun berpotensi turunnya daya literasi pada anak-anak di Indonesia.
Harus
ada intervensi secara holistik dan komprehensif untuk mengatasi kesenjangan
digital di daerah 3T. Diperlukan kerjasama lintas sektor antara pemerintah,
lembaga pendidikan, dan perusahaan untuk menyediakan akses layanan digital dan
gawai yang terhubung langsung dengan konten pembelajaran tanpa menggunakan
internet. Selain itu, diperlukan pula literasi digital agar guru dan murid
dapat memaksimalkan teknologi pembelajaran daring yang tersedia. Lebih lanjut,
dibutuhkan peningkatan kualitas pengelolaan dan metode pembelajaran jarak jauh
(PJJ) yang partisipatif inklusif serta peningkatan kapasitas metode pembinaan
belajar oleh orang tua murid agar juga mendukung proses belajar dari rumah
secara daring bersama guru.
Tabik
!
Philosopach
Comments
Post a Comment